Bentuk dan Artikulasi Bentuk

Posted: Rabu, 07 Maret 2012 by Unknown in Label:
0

1. Bentuk Arsitektural
2. Faktor yang mewujudkan bentuk
3. Tipologi Bentuk
4. Perubahan Bentuk
5. Persenyawaan Bentuk
6. Artikulasi Bentuk
1. Bentuk Arsitektural
Bentuk sebagai:
-produk perkembangan kebutuhan
-kebutuhan fisik
-kebutuhan mengekspresikan diri
.alat komunikasi arsitektur
-sebagai media untuk menyampaikan
pesan, ide, gagasan
-sebagai bahasa visual arsitek
2. Faktor yang mewujudkan bentuk
Fungsi
timbul karena kebutuhan manusia,
dan bentuk muncul karena kebutuhan
Simbol
bentuk bangunan bukan semata-mata
pada keberhasilan bentuk bangunan
berfungsi, tetapi juga arti yang dapat
ditangkap ketika suatu bangunan dilihat
atau diamati.
Struktur dan Teknologi
3. Tipologi Bentuk
-. Bentuk primer: lingkaran, segitiga,
bujur sangkar
-. Bentuk Platonik: bola, silinder, kerucut,
piramida, kubus
4. Perubahan Bentuk
-. Perubahan Dimensi
-. Perubahan dengan Pengurangan
-. Perubahan dengan Penambahan
-. Perubahan melalui konfigurasi: terpusat,
linear, radial, cluster dan grid.
5. Persenyawaan Bentuk
Persenyawaan bentuk adalah
pengolahan/pengaturan dua buah bentuk
yang berbeda geometri atau berlawanan
orientasi dan saling menerobos batas
masing-masing, menimbulkan
persenyawaan yang cenderung dominan
secara visual serta mengungkapkan
bentuk yang berbeda.
Persenyawaan bentuk dapat melalui:
A. Bentuk Komposit Baru
Ciri:
kedua bentuk
dapat saling
menyerap
identitas
masing-masing
dan menyatu
menciptakan suatu bentuk komposit baru
B. Dominasi salah satu
ciri: salah satu dari kedua bentuk tersebut
dapat menerima bentuk yang
lain secara keseluruhan di dalam ruangnya
C. Identitas Masing-masing
ciri : kedua bentuk tersebut
mempertahankan identitas masing-masing
dan bersama-sama memiliki bagian
volume yang saling berkaitan
D. Terpisah
ciri: kedua bentuk terpisah dan
dihubungkan oleh unsure ketiga yang
serupa geometrinya dengan salah satu
dari bentuk asalnya
6. Artikulasi Bentuk
a. Penyelesaian Sudut
b. Peningkatan Kualitas
Permukaan/Bidang
Penyesuaian Sudut Dapat dilakukan melalui:
Persentuhan bidang, sudut sebagai
persentuhan dua buah bidang, dan
mengakibatkan nilai sudut sendiri
menjadi lemah
Pertemuan bidang, sudut sebagai
pertemuan ujung-ujung bidang dan
memperkuat secara visual dengan unsur
yang beberbeda dengan permukaan
yang bertemu
pembulatan bentuk sudut, bertujuan
untuk memperjelas kontinuaitas
permukaan, bentuk, kekompakan volume
ruang dan kelembutan konturnya
Pemisahan bidang pembentuk sudut,
volume ruang pengganti sudut, sehingga
ruang dalam terkesan mengalir keluar
7. Peningkatan Nilai Permukaan
Peningkatan nilai permukaan dapat
dilakukan melalui:
.Pemilihan sudut pandangan
.Ukuran unsur-unsur
.Tekstur dan warna
.Pola-pola tertentu, ornamentasi
.Padat rongga
.Set-back

0 komentar:

Anda Pengunjung My Blog Ke

Followers